Senin, 12 Desember 2016

BAHAYA NARKOBA

     Bahayanya Narkoba
Di Indonesia
Pendahuluan:
   Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat/bahan berbahaya . Selain narkoba , istilah yang di perkenalkan khususnya oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia adalah Napza yang merupakan singkatan daro Narkotika Psikotropika dan Zat Adiktif . Semua istilah ini baik narkoba atau napza mengacu pada sekelompok zat yang umumnya mempunyai risiko kecanduan bagi penggunanya . Menurut para ahli kesehatan narkoba sebenarnya adalah psikotropika yang biasa di pakai untuk membius pasien saat hendak di oprasi atau obat-obatan untuk penyakit tertentu . Namun kini presepsi itu disalahgunakan akibat pemakaian yang telah di luar batas dosis .Hingga kini penyebaran narkoba sudah hampir seluruh penduduk dunia dapat dengan mudah mendapat narkoba dari oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab
   Misalnya dari bandar narkoba yang senang mencari mangsa didaerah sdekolah , diskotik , tempat pelacuran dan tempat-tempat perkumpulan genk . Tentu saja hal ini biasa membuat para orangtua , ormas , pemerintah khawatir akan penyebaran narkoba yang begitu merajalela .
   Upaya pemberantasan narkoba pun sudah sering dilakukan , namun masih sedikit kemungkinan untuk menghindarkan narkoba dari kalangan remaja maupun dewasa. Hingga saat ini upaya yang paling efektif untuk mencegah pengaruh narkoba pada remaja yaitu dari pendidikan , keluarga . Orangtua diharapkan mengawasi dan mendidik anaknya untuk selalu menjauhi narkoba . Dan hingga kini narkoba pun telah merajalela di kalngan siswa-siswa SMP maupun SMA . Hal tersebut akan engganggu prestasi belajar siswa yang mengkonsumsi narkoba tersebut . Jika siswa mengkonsumsi narkoba tanpa henti (ketagihan) akan merusak beberapa jaringan di tubuh pecandu yang mengakibatkan tidak konsen dalam pelajaran , selalu gelisah , tidak fokus pada pelajaran sehingga prestasi siswa pecandu akan menurun . Jika banyak siswa yang banyak mengkonsumsi narkoba  dan banyak pula siswa yang akan kehilangan prestasi belajarnya , lalu bagaimana dengan negara kita ??? Jika semua penerus bangsa nya mencandu narkoba , maka dari itu penulis akan membahas semuanya di dalam karya tulis ilmiah ini .


Fakta:

    Sedikitnya lima orang meninggal dunia setiap hari di Indonesia akibat kecanduan narkoba, kata Ketua Umum DPP Gerakan Nasional Anti Narkoba (Granat) H. KRH Henry Yosodiningrat.
    Henry Yosodiningrat mengatakan sebanyak empat juta penduduk Indonesia saat ini menderita kecanduan narkoba dan sedikit lima orang dari penderita meninggal dunia setiap hari atau dalam setahun sebanyak 1.800 orang. Tingginya populasi penduduk yang kecanduan menyebabkan setiap hari penderita baru bertambah delapan orang.
“Situasi ini sudah sangat mengkhawatirkan,”. Henry Yosodiningrat menjelaskan, peredaran narkoba di Indonesia menyerap dana masyarakat hingga Rp800 miliar per hari atau mencapai Rp292 triliun setiap tahun.
      Karena itu, katanya, penegakan hukum terhadap kejatahan yang jaringannya berskala internasional ini mestinya menjadi prioritas utama dibanding korupsi dan terorisme. “Narkoba telah mengakibatkan ribuan penduduk Indonesia mati sia-sia dan ratusan triliun uang masyarakat terserap tanpa hasil,” tuturnya. Menurut pengacara ini, narkoba masuk ke Indonesia dalam jumlah besar melalui pelabuhan laut dengan memanfaatkan kontainer barang dari luar negeri. Alasannya, pelabuhan laut yang tidak dilengkapi fasilitar X-Ray, memudahkan penyuludupan dengan modus memasukan ke dalam paket barang yang diimpor.
Selain itu terjadi dualisme hukum, yaitu di satu sisi pihak Bea Cukai berpendapat memiliki kewenangan tunggal terhadap persoalan kepaebenan, sementara polisi juga memiliki kewenangan untuk memasuki setiap tempat di wilayah hukum Indonesia.
“Arogansi kepabeanan tidak mesti terjadi jika memang memiliki komitmen yang sama untuk memerangi peredaran narkoba di Tanah Air,” ujarnya.
    Henry Yosodiningrat menambahkan, anjing pelacak terlatih sangat membantu kinerja aparat keamanan dalam mengendus barang “haram” itu, selain menyediakan fasilitas X-Ray di setiap pelabuhan laut internasional. “Yang jelas persoalan narkoba di Indonesia sudah memprihatinkan dan membutuhkan keterlibatan berbagai pihak untuk menanganinya,” demikian Henry Yosodiningrat Ketua Umum Granat.






Opini:

     Banyak masyarakat Indonesia yang sudah tau bahaya dari narkoba itu sendiri tetapi masih ada yang menkonsumsinya. Penyebaran dan pengunaan narkoba sudah sangat mengkhawatirkan karena banyak remaja Indonesia yang menncoba mengonsumsinya dengan berbagai alasan. Menurut saya penggunaan narkoba di lingkungan para remaja dapat dihidari dengan cara sosialisasi bahaya narkoba itu sendiri. Sosialisasi dapat diberikan oleh Sekolah kepada muridnya agar generasi muda Indonesia bebas dari narkoba. Perhatian orang tua juga sangat berpengaruh. Orang tua juga bisa memberikan nasihat tentang bahaya narkoba dan juga orang tua dapat mengawasi pergaulan anaknya agar tidak salah dalam bergaul. 
    Narkoba tidak hanya pouler di kalangan remaja saja, banyak public figur dan orang tua yang mengonsumsinya. Menurut saya seorang public figur dan orang tua harusnya bisa menjadi contoh untuk masyarakat disekitarnya untuk tidak mengonsumsinya. Jika orang tua, publik figur, dan sosialisai tentang narkoba berjalan dengan baik maka generasi muda Indonesia bisa terbebas dari narkoba. Maka dari itu pancasila memliki peranan penting untuk membentuk kepribadian bangsa, setiap sila dalam pancasila memliki makna tersendiri di dalam kehidupan masyarakat. Sila yang paling mendasar yaitu ketuhanan yang maha esa jadi, setiap masyarakat harus memahami agama mereka masing-masing agar tidak terjerumus kedalam prilaku negative dan menyimpang.





Sukri Yono sumar
Prodi Akuntansi
Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta